Awal mula (1902—1945)
Foto bersejarah Real Madrid pada musim 1905—1906.
Awal mula
Real Madrid dimulai saat sepak bola diperkenalkan ke Madrid oleh para akademisi dan mahasiswa dari
Institución libre de enseñanza yang di dalamnya termasuk beberapa lulusan dari
Universitas Oxford dan
Universitas Cambridge. Mereka mendirikan
Football Club Sky
pada 1897 yang kemudian kerap bermain
sepak bola secara rutin pada hari
Minggu pagi di Moncloa. Klub ini kemudian terpecah menjadi dua pada
tahun 1900, yaitu:
New Foot-Ball de Madrid dan
Club Español de Madrid. Klub terakhir terpecah lagi pada tahun 1902 yang kemudian menghasilkan pembentukan
Madrid Football Club pada tanggal 6 Maret 1902. Tiga tahun setelah berdirinya, pada tahun 1905, Madrid FC merebut gelar pertama setelah mengalahkan
Athletic Bilbao pada final
Copa del Rey. Klub ini menjadi salah satu anggota pendiri dari
Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol pada 4 Januari 1909 ketika presiden klub
Adolfo Meléndez
menandatangani perjanjian dasar pendirian Asosiasi Sepak Bola Kerajaan
Spanyol. Dengan beberapa alasan, klub ini kemudian pindah ke
Campo de O'Donnell pada tahun 1912. Pada tahun 1920, nama klub diubah menjadi Real Madrid setelah
Alfonso XIII dari Spanyol memperbolehkan klub menggunakan kata
Real—yang berarti kerajaan—kepada klub ini.
Pada tahun 1929,
Liga Spanyol
didirikan. Real Madrid memimpin musim pertama liga sampai pertandingan
terakhir, namun saat itu secara mengejutkan mereka kalah oleh
Athletic Bilbao yang menyebabkan gelar yang sudah hampir pasti diraih, direbut oleh Barcelona.
Real Madrid akhirnya berhasil memenangkan gelar La Liga pertama mereka
pada musim 1931—32. Real kemudian berhasil mempertahankan gelarnya pada
tahun selanjutnya dan sukses menjadi klub Spanyol pertama yang menjuarai
La Liga dua kali berturut-turut.
Era Santiago Bernabeu dan kesuksesan di Eropa (1945—1978)
Santiago Bernabéu Yeste terpilih menjadi presiden Real Madrid tahun 1943. Di bawah kepemimpinannya, Real Madrid kemudian berhasil membangun
Stadion Santiago Bernabéu dan tempat berlatih klub di
Ciudad Deportiva yang sebelumnya sempat rusak akibat
Perang Saudara Spanyol. Pada 1953, Bernabeu kemudian mulai membangun tim dengan cara mendatangkan pemain-pemain asing, salah satunya adalah
Alfredo Di Stéfano.
Pada tahun 1955, berdasar dari ide yang diusulkan oleh jurnalis olahraga Perancis dan editor dari
L'Equipe,
Gabriel Hanot,
Bernabéu, Bedrignan, dan
Gusztáv Sebes
menciptakan sebuah turnamen sepak bola percobaan dengan mengundang
klub-klub terbaik dari seluruh daratan Eropa. Turnamen ini kemudian
menjadi dasar dari
Liga Champions UEFA yang berlangsung saat ini.
Di bawah bimbingan Bernabéu, Real Madrid memantapkan dirinya sebagai
kekuatan utama dalam sepak bola, baik di Spanyol maupun di Eropa. Real
Madrid memenangkan Piala Eropa lima kali berturut-turut antara tahun
1956 dan 1960, di antaranya kemenangan 7–3 atas klub
Jerman,
Eintracht Frankfurt pada tahun 1960.
Setelah kelima berturut-turut sukses, Real secara permanen diberikan
piala asli turnamen dan mendapatkan hak untuk memakai lencana kehormatan
UEFA. Real Madrid kemudian memenangkan Piala Eropa untuk keenam kalinya pada tahun 1966 setelah mengalahkan
FK Partizan
2–1 pada pertandingan final dengan komposisi tim yang seluruhnya
terdiri dari pemain berkebangsaan Spanyol, sekaligus menjadi pertama
kalinya dalam sejarah pertandingan Eropa. Tim ini kemudian dikenal lewat
julukan "Ye-ye". Nama "Ye-ye" berasal dari "Yeah, yeah, yeah"
chorus dalam lagu
The Beatles berjudul
"She Loves You" setelah empat anggota tim berpose untuk harian
Diario Marca mengenakan wig khas The Beatles. Generasi "Ye-ye" juga berhasil menjadi juara kedua
Piala Champions pada tahun 1962 dan 1964.
Pada
1970-an,
Real Madrid memenangi kejuaraan liga sebanyak 5 kali disertai 3 kali
juara Piala Spanyol. Madrid kemudian bermain pada final Piala Winners
UEFA pertamanya pada tahun
1971 dan kalah dengan skor 1–2 dari klub Inggris,
Chelsea. Pada tanggal 2 Juli 1978, presiden klub Santiago Bernabéu meninggal ketika
Piala Dunia FIFA sedang berlangsung di
Argentina.
FIFA
kemudian menetapkan tiga hari berkabung untuk menghormati dirinya
selama turnamen berlangsung. Tahun berikutnya, klub mengadakan Kejuaraan
Trofi Santiago Bernabéu sebagai bentuk penghormatan pada mantan presidennya tersebut.
Naik turun, generasi Quinta del Buitre, dan Piala Eropa ketujuh (1980—2000)
Pada awal
1980-an,
Real Madrid seperti kehilangan cengkeramannya di La Liga dan mereka
membutuhkan waktu beberapa tahun untuk bisa kembali lagi menuju ke atas
melalui bantuan beberapa bintang baru. Keberhasilan para bintang baru
tersebut kemudian disebut oleh jurnalis olahraga Spanyol sebagai era
generasi
La Quinta del Buitre ("Lima Burung Nazar"), yang berasal dari nama
el buitre ("
burung nazar"), julukan yang diberikan kepada salah satu pemain Madrid saat itu,
Emilio Butragueño. Anggota lainnya adalah
Manuel Sanchís,
Rafael Martín Vázquez,
Miguel Pardeza, dan
Míchel. Dengan
La Quinta del Buitre (kemudian berkurang menjadi empat anggota ketika Miguel Pardeza meninggalkan klub dan pindah ke
Real Zaragoza pada 1986) dan pemain terkenal seperti
penjaga gawang Francisco Buyo,
bek kanan Miguel Porlán Chendo, dan
penyerang Meksiko Hugo Sanchez,
Real Madrid berhasil bangkit dan memiliki kekuatan terbaik di daratan
Spanyol dan Eropa pada paruh kedua tahun 1980-an. Hasilnya juga cukup
signifikan: mereka berhasil memenangkan dua
Piala UEFA, lima gelar
Liga Spanyol berturut-turut, satu
Piala Spanyol, dan tiga
Piala Super Spanyol. Pada awal 1990-an,
La Quinta del Buitre resmi berpisah setelah Rafael Martín Vázquez, Emilio Butragueno, dan Míchel meninggalkan klub.
Pada tahun 1996, Presiden
Lorenzo Sanz menunjuk
Fabio Capello
sebagai pelatih. Meskipun masa jabatannya hanya berlangsung satu musim,
Real Madrid berhasil menjadi juara La Liga lewat kontribusi
Roberto Carlos,
Predrag Mijatović,
Davor Šuker, dan
Clarence Seedorf yang membantu para pemain lokal seperti
Raul Gonzalez,
Fernando Hierro,
Iván Zamorano, dan
Fernando Redondo. Real Madrid kemudian menambah amunisi dengan kedatangan
Fernando Morientes
pada tahun 1997. Penantian mereka selama 32 tahun untuk bisa berjaya
lagi di Eropa akhirnya berakhir pada tahun 1998 di bawah manajer
Jupp Heynckes saat berhasil lolos ke
Final Liga Champions UEFA dan mengalahkan
Juventus dengan skor 1–0 berkat gol dari
Predrag Mijatović.
Era saat ini (2000—sekarang)
|
Real Madrid Dibawah Asuhan Jose Mourinho |
|
Para Pemain Real Madrid Pada tahun 2007 |
|
Real Madrid 2013 - Current |
Beberapa bulan usai meraih gelar Eropa kedelapannya, Real Madrid
memilih presiden yang baru pada Juli 2000 dan yang terpilih adalah
pengusaha Spanyol,
Florentino Pérez.
Dalam kampanyenya ia berjanji untuk menghapus utang klub dan
memodernisasi fasilitas klub. Namun janji utamanya yang mendorong Pérez
kepada kemenangan saat pemilihan adalah pembelian
Luís Figo dari seteru abadi Madrid, yaitu Barcelona. Tahun berikutnya, klub membangun kamp pelatihan yang baru dan
menggunakan uang yang mereka dapat dari tahun sebelumnya untuk memulai
perekrutan pemain bintang—yang oleh jurnalis Spanyol disebut sebagai
"Los Galácticos"—dengan mengontrak pemain-pemain seperti
Zinédine Zidane,
Ronaldo,
Luís Figo,
Roberto Carlos,
Raúl González, dan
David Beckham.
Sempat menjadi perdebatan ketika pemain-pemain yang dibeli oleh Perez
gagal menunjang prestasi klub, namun berhasil tertutupi oleh gelar Liga
Champions kesembilan Madrid pada tahun 2002 yang disusul gelar
Piala Interkontinental pada tahun yang sama dan diakhiri gelar
La Liga pada tahun 2003. Namun sejak 2003 sampai 2006, sekalipun diisi barisan pemain bintang, klub gagal meraih satupun piala.
Ramón Calderón kemudian terpilih sebagai presiden klub pada 2 Juli 2006 dan kemudian ia mengangkat
Fabio Capello sebagai pelatih baru dan
Predrag Mijatović
sebagai direktur sepak bola yang baru. Real Madrid memenangkan gelar La
Liga pada tahun 2007 untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Tetapi
hanya beberapa saat usai memenangi gelar tersebut, Capello langsung
dipecat.Pada musim 2007—2008, Real Madrid memenangkan liga domestik ke-31 kalinya di bawah asuhan pelatih
Jerman,
Bernd Schuster.
Pada tanggal 1 Juni 2009,
Florentino Pérez
kembali menjadi presiden Real Madrid dan bertahan sampai saat ini.
Pérez melanjutkan tradisinya mengontrak pemain bintang dengan membeli
Kaká dari
AC Milandan kemudian membeli
Cristiano Ronaldo dari
Manchester United yang memecahkan rekor transfer dengan harga 80 juta
pound sterling. Di bawah asuhan pelatih kontroversial dari Portugal,
Jose Mourinho, Real Madrid berhasil memenangi gelar La Liga untuk ke-32 kalinya pada musim 2011-12.
Setelah
Jose Mourinho memilih untuk hengkang,
Florentino Pérez langsung memilih
Carlo Ancelotti
sebagai Manajer Baru Real Madrid.